SELAMAT DATANG DI BLOG PAFI JAWA TENGAH

Kami Pengelola Blog Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Daerah Jawa Tengah, mengucapkan terima kasih atas kunjungan Rekan-rekan semua.
Semoga Blog PAFI Daerah Jawa Tengah ini dapat sebagai Meida Informasi bagi rekan-rekan Asisten Apoteker seluruh Indonesia

Cari Apa Saja

Sabtu, 28 Maret 2009

ANTIBIOTIKA BARU : Berpacu Dengan Resistensi Kuman

Antibiotika Baru: Berpacu Dengan Resistensi Kuman PDF Print E-mail
Written by Azril Kimin.
http://apotekputer.com
Tepat 80 tahun lalu (1928), Sir Alexander Fleming telah meletakkan tonggak paling bernilai dalam dunia pengobatan. alexander flemming.jpgPenemuan Penicillin dari bahan natural, jamur Penicilium notatum telah berjasa menyelamatkan nyawa jutaan orang dari ganasnya pelbagai penyakit infeksi yang sebelumnya sulit tertangani. Konsep "kuman dapat dibunuh dari zat yang dihasilkan oleh kuman dan jamur" memicu penemuan berbagai obat lainnya seperti tetrasiklin, sefalosporin, erythromycin dan banyak lainnya yang sekarang kita kenal sebagai antibiotika. Sehingga pantaslah bagi Lembaga Nobel menganugerahi Alexander Fleming Hadiah Nobel untuk bidang kedokteran pada 1945.


Karena sudah banyak yang dibuat secara sintetis, antibiotika dapat didefinisikan sebagai semua senyawa kimia yang dihasilkan oleh organisme hidup atau yang diperoleh melalui sintesis yang memiliki indeks khemoterapi tinggi, yang manifestasi aktivitasnya terjadi pada dosis yang sangat rendah secara spesifik melalui inhibisi proses vital tertentu pada virus, mikroorganisme ataupun juga berbagai organisme bersel majemuk.


Setiap antibiotik sangat beragam efektivitasnya dalam melawan berbagai jenis bakteri. Ada antibiotika yang membidik bakteri gram negatif atau gram positif saja, dan ada pula yang spektrumnya lebih luas, melawan ke duanya. Kemampuan antibiotika dalam menyembuhkan juga bergantung pada lokasi infeksi dan kemampuan antibiotik mencapai lokasi tersebut. Di samping itu, berkat kemajuan teknologi farmasi, pemakaian antibiotika generasi terakhir tidaklah seruwet sebelumnya. Banyak antibiotika kini digunakan dua kali sehari. Malah ada juga yang 1 kali sehari, dengan kemampuan membunuh kuman yang lebih prima.




Kuman juga mahluk hidup. Mereka rupanya mengadakan berbagai "upaya dan konsolidasi" untuk melawan serangan antibiotika. Karena sering terpapar antibiotika yang tidak terkontrol penggunaannya, banyak kuman yang resisten terhadap antibiotika. Antibiotika yang tadinya ampuh membunuh kuman, perlahan-lahan mulai tidak mampu membunuh kuman.
Karena makin banyak kuman yang resisten, para ilmuwan berpacu dengan waktu mencari antibiotika baru sebagai pengganti. Saat ini, setidaknya ada 3 antibiotika baru yang sedang diteliti efektifitasnya dalam membasmi bakteri patogen. Walau masih perlu banyak waktu lagi untuk dilepas ke pasaran obat dunia, banyak ahli yang memperkirakan antibiotika baru ini kelak hampir sama fenomenalnya dengan kemunculan Penisillin. Ketiga antibiotika tersebut adalah myxopyronin, corallopyronin, dan ripostatin, yang bekerja dengan menghambat kerja RNA polymerase dari bakteri (ensim yang dibutuhkan bakteri untuk membentuk protein). Ketiga antibiotika baru tersebut termasuk kelompok antibiotika broad spektrum, mampu membunuh banyak kuman ganas, termasuk kuman TBC yang sudah mulai resisten terhadap banyak obat TBC.
Logika Penggunaan Antibiotika
Antibiotika hanya bekerja untuk mengobati penyakit infeksi yang disebabkan bakteri. Antibiotik tidak bermanfaat mengobati penyakit akibat virus, jamur, atau nonbakteri lainnya. Penggunaan antibiotik secara rasional diartikan sebagai pemberian antibiotik yang tepat indikasi, tepat penderita, tepat obat, tepat dosis regimen dan waspada terhadap efek samping obat yang dalam arti konkritnya adalah:
- pemberian resep yang tepat
- penggunaan dosis yang tepat
- lama pemberian obat yang tepat
- interval pemberian obat yang tepat
- kualitas obat yang tepat
- efikasi harus sudah terbukti
- aman pada pemberiannya
- tersedia bila diperlukan
- terjangkau oleh penderita
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional, seperti untuk mengobati flu (disebabkan virus) akan menimbulkan dampak negatif, seperti terjadinya kekebalan kuman terhadap beberapa antibiotik, meningkatnya kejadian efek samping obat di samping biaya pelayanan kesehatan menjadi tinggi.
Pembuat resep seharusnya memiliki tabel kuman-kuman patogen yang biasanya menjadi penyebab infeksi yang lazim terjadi. Pengetahuan mengenai pola resistensi kuman terbaru perlu diketahui penulis resep antibiotik. Apakah suatu mikroba patogen sudah predictable resistance atau emerging resistance akan mempengaruhi ketepatan dan efektifitas pengobatan. Pada predictable resistance bakteri patogen bersangkutan dipastikan hampir seratus persen sudah resisten terhadap antibiotik, seperti Klebsiella Sp. resisten terhadap amoksisilin (95%). Suatu bakteri disebut emerging resistance apabila kuman patogen yang mulanya tidak resisten kemudian mulai menjadi resisten, misalnya Haemophilus influenza terhadap ampisilin (15-25 persen).

Prinsip Penggunaan Antibiotika
Pemilihan antibiotik hendaknya didasarkan atas pertimbangan beberapa faktor, yaitu: spektrum antibiotik, efektifitas, sifat-sifat farmakokinetik, keamanan, pengalaman klinik sebelumnya, kemungkinan terjadinya resistensi kuman, super infeksi dan harga yang terjangkau. Faktor-faktor mana yang lebih dipentingkan dipengaruhi oleh berat-ringannya penyakit dan maksud pemberian antibiotik: apakah untuk profilaksis, terapi empiris, atau terapi terarah untuk satu atau lebih kuman patogen.
Pemberian antibiotik terapetik dilakukan atas dasar penggunaannya secara empirik atau terarah pada kuman penyebab yang diketemukan.
Penggunaan antibiotik secara empirik adalah pemberian antibiotik pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis kumannya. Antibiotik diberikan berdasar data epidemiologik kuman yang ada. Hal ini tidak dapat dihindarkan karena antibiotik sering sudah dibutuhkan sewaktu antibiogram belum ada, selain itu pengobatan secara empiris umumnya dapat berhasil sekitar 80-90%. Dalam keadaan sehari-hari, kiranya cukup relevan untuk menggunakan antibiotik dengan spektrum sesempit mungkin, yang ditujukan khusus kepada kuman yang diduga sebagai penyebabnya. Hal ini mempunyai berbagai keuntungan, misalnya lebih efisiennya pengobatan, mencegah terbunuhnya kuman lain yang diperlukan tubuh, dan mengurangi timbulnya multi resistance.
Bersamaan dengan itu, segera dilakukan pemeriksaan kuman, dengan pengecatan gram, biakan kuman dan ujikepekaan kuman.
Penggunaan antibiotik secara terarah adalah pemberian antibiotik pada kasus infeksi yang sudah diketahui jenis kumannya. Antibiotik yang dipilih hendaklah yang paling efektif, paling aman dengan spektrum yang sempit. Cara pemberian dapat secara parenteral/oral atau topikal. Dalam memilih cara pemberiannya hendaknya dipertimbangkan berdasar tempat infeksi dan beratnya infeksi.
Bila diperlukan antibiotik kombinasi, hendaknya penggunaannya ditujukan untuk memperlebar spektrum aktifitas (misalnya pada terapi empirik atau infeksi campuran), mendapatkan efek bakterisidal yang cepat dan sempurna (sinergistik, misalnya pada kasus endokarditis enterokokus), atau untuk mencegah timbulnya kekebalan kuman, misalnya pada pengobatan tuberkulosis. (Azril Kimin).
Disadur dari tulisan Azil Kimin.
http://apotekputer.com



Jumat, 13 Maret 2009

PERAN DAN KOMPETENSI ASISTEN APOTEKER PDF Print E-mail
Written by Drs. Sjukri Kimin
http://apotekputer.com

Pendahuluan

Akhir – akhir ini telah timbul polemik tentang siapa, apa dan bagaimana peran seorang Asisten Apoteker, terutama untuk pekerjaan pelayanan kefarmasian ( Pharmaceutical care ) yakni satu bentuk pelayanan dan tanggung jawab langsung profesi apoteker dalam pekerjaan kefarmasian untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Asisten apoteker sebenarnya bukanlah gelar akademis, tetapi sebutan untuk orang yang bekerja membantu apoteker dalam kerja profesi farmasi. Sering ada terjadi bahwa seorang apoteker di apotik bekerja sebagai asisten (pembantu) apoteker lain yang menjadi APA di apotik itu. Malah ada pula apoteker menjadi apoteker pendamping yang bertugas membantu APA di apotik tersebut.

Dalam Permenkes No. 679/2003 seolah terkesan asisten apoteker adalah “ gelar “ yang diberikan kepada lulusan untuk sekaligus tiga jenis institusi pendidikan yang berbeda kurikulum kompetensinya dan stratanya.

Profesi apoteker ( dulu dikenal dengan istilah “polyvalent” ) dapat dilaksanakan diberbagai bidang pekerjaan, seperti apotik, industri, distribusi, litbang, pengawasan mutu, dll. Kesemua bidang ini dalam kerja profesi apoteker memerlukan pembantu yang sesuai dengan kompetensi yang dimilikinya.

Jika kita pahami masalahnya, tentu tidak sulit memperjelas mana asisten apoteker untuk membantu apoteker di laboratorium sebagai analis farmasi dan makanan, mana yang berkompetensi membantu apoteker dalam pelayanan farmasi di apotik, di industri, di litbang, dst.Sejarah dan latar belakang asisten apoteker.

Di Indonesia, pada zaman Hindia Belanda sudah ada pendidikan asisten apoteker. Semula asisten apoteker dididik di tempat kerjanya di apotik oleh apoteker Belanda. Setelah calon tersebut memenuhi syarat maka diadakanlah ujian pengakuan bertempat di Semarang, Surabaya dan Jakarta. Warga Indonesia asli yang lulus pertama ujian di Surabaya adalah pada thn 1908. Menurut buku Verzameling Voorschriften Thn 1936 yang di keluarkan D.V.G dapat diketahui bahwa dengan keputusan pemerintah Belanda No.38 thn 1918 dan diperbaharui dengan Kep No. 15 thn 1923 ( Stb. No. 5 ) dan Kep No.45 thn 1934 (Stb 392) didirikanlah Sekolah Asisten Apoteker dengan nama“Leergang voor de opleiding van apothekers-bedienden onder de naam van apothekers-assistentenschool“. Syarat pendidikan dasarnya Mulo bag B (setara SMP PaspaL). Pada waktu itu jumlah murid sangat dibatasi dan jumlah yang diluluskan juga dibatasi sampai hanya 20% (luar biasa ketatnya).

Pada zaman pendudukan Jepang, sekolah asisten apoteker baru dimulai lagi pada tahun 1944 di Jakarta, lamanya hanya 8 bulan dan hanya dua angkatan. Setelah kemerdekaan, pemerintah Indonesia membuka sekolah asisten apoteker di beberapa kota seperti Yogyakarta, Jakarta dan beberapa ibukota provinsi lainnya.

Jadi melihat sejarahnya memang semula asisten apoteker diadakan untuk membantu kerja apoteker Belanda yang bekerja di apotik pada waktu itu sangat kurang jumlahnya. Sekarang di Indonesia ternyata masih diperlukan mungkin karena apoteker sangat jarang berada di apotik selama waktu buka apotik.

Pembahasan

Kita ingin membahas untuk menjawab dua pertanyaan pokok. Pertama, apakah tenaga menengah farmasi asisten apoteker ( lulusan SMF/SAA ) untuk pharmaceutical care masih diperlukan. Atau seperti tuntutan pihak tertentu, pelayanan tsb harus dilakukan oleh tenaga lulusan JPT ? Istilah asisten berasal dari kata assistent ( bahasa Belanda) yang artinya pembantu, asisten, wakil ( A.L.N. Kramer Sr. Kamus Belanda).

Untuk menjawabnya kita lihat ke negeri yang melahirkan tenaga asisten apoteker, yakni Negeri Belanda. Kenyataannya dalam sistem pelayanan kefarmasian di apotik di Belanda, saat ini masih menggunakan tenaga asisten apoteker sebagai pembantu kerja apoteker. Asisten apoteker disebut tenaga menengah karena dasar pendidikan umum dari jalur MAVO, Middelbaar Algemeen Vormend Onderwijs ( setingkat SMP plus, yakni SD +4 thn ) lalu dididik 3 tahun di MBO, Middelbaar Beroeps Onderwijs (setingkat SMK) bidang farmasi. Dalam sistem pendidikan nasional mereka memang sudah ada pengarahan bakat dan minat mau kemana siswa akan melanjutkan pelajaran. Kalau mau ke akademi, maka liwat jalur HAVO, Hoger Algemeen Vormend Onderwijs ( SD plus 5 tahun). Untuk ke perguruan tinggi maka harus lewat jalur VWO, Voorbereidend Wetenschappelijk Onderwijs (setara SMA). Pemilihan jalur itu tergantung prestasi akademik siswa sendiri dan ditetapkan oleh sekolahnya. Memang ini karena pemerintah Belanda punya program bahwa hanya sekitar 30 % siswa bisa ke perguruan tinggi. Sejumlah 70 % diarahkan ke pendidikan kejuruan dan keterampilan yang sangat banyak butuh tenaga kerja.
Di Indonesia dalam Undang - Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, telah ditetapkan wadah Sekolah Menengah Kejuruan, dimana telah ditetapkan pula pada bidang keahlian Kesehatan, program keahlian Farmasi. Ini memantapkan bahwa asisten apoteker adalah produk pendidikan menengah setara SMK ( seperti sistem di Negeri Belanda saat ini)

Didalam beberapa kesempatan, pejabat Diknas sering menyampaikan bahwa ratio pendidikan antara SMA dan SMK saat ini adalah 70 : 30 dan akan dibalik menjadi 70 SMK dan 30 SMA. Ini berarti secara logika bahwa pendidikan menengah kejuruan farmasi ( SMF /SMK Far ) akan lebih ditingkatkan jumlah dan kualitasnya pada masa mendatang.

Kesimpulan dan saran

  1. Melihat sejarahnya di Indonesia, nama dan peran asisten apoteker sudah melekat hampir 100 tahun ( lulusan pertama tahun 1908 di Surabaya).
    Dihitung secara jumlah, mungkin sudah ratusan ribu lulusan A.A dan mungkin masih puluhan ribu A.A diseluruh Indonesia yang tetap mengabdikan profesinya membantu apoteker di apotik atau fasilitas kesehatan lainnya, dan mereka bekerja tanpa menghitung hitung apakah apotekernya sama - sama bekerja profesi hadir ditempatnya bekerja.
  2. Dengan pembahasan diatas, diharapkan makin mudah kita memahami eksistensi dan peran asisten apoteker selama ini, maka diharapkan kita lebih arif dan bijaksana pula memahami materi dan jiwa dari Kep.Menkes R.I No. 679/Menkes/SK/V/2003 tentang Registrasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker.
  3. Ditilik dari sebutan yang tertulis dalam keputusan tsb, istilah asisten apoteker untuk tenaga ketiga jenis institusi lulusan itu mempunyai arti yang sama yakni membantu kerja profesi apoteker.
    Yang berbeda adalah bidang kerjanya. Itu tergantung dari kurikulum pendidikan yang didapatnya dan kompetensi yang dimilikinya. Sekali lagi kita lihat bahwa kerja profesi apoteker itu mencakup semua bidang ( apotik, industri, litbang, pengawasan mutu, distribusi, pemasaran dll. ). Untuk setiap bidang tentu disesuaikan kompetensi apa yang diperlukan dan harus sesuai dengan kompetensi / kurikulum pendidikan yang dimilikinya. Kompetensi di laboratorium berbeda dengan kompetensi di apotik yang memerlukan ketrampilan membaca resep, meracik, ketelitian dan kecepatan.
    Untuk industri atau Litbang atau Lembaga pengawasan mutu tentu sangat diperlukan kemampuan ilmu yang lebih dari sekadar trampil dari membaca resep, meracik atau menyerahkan obat kepada pasien di apotik.
PENUTUP

Sebagai penutup penulis ingin menyampaikan bahwa sumbangan pemikiran dalam pembahasan asisten apoteker ini adalah sebagai sumbang saran, karena penulis ( yang telah menggeluti dunia pendidikan menengah farmasi selama 40 tahun ) sangat prihatin atas komentar , pendapat yang dilontarkan tanpa informasi yang lengkap. Kita bersama ingin mencegah berkembangnya budaya salah menyalahkan, mau menang sendiri dan yang paling mengkhawatirkan adalah lupa bahwa kita sebenarnya bergerak dalam dunia pendidikan yang penuh etika.

Terima kasih.

Ref :

  1. U.U No.20 / 2003 tentang. Sisdiknas
  2. P.P 25 Thn 1980 ttg Apotik.
  3. Kep. Menkes No. 679 / 2003 tentang. Reg dan izin kerja A.A.
  4. Kep.Menkes No. 1027 /2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotik.
  5. Drs. Sunarto Prawirosujanto , Sejarah Perkembangan Farmasi di Indonesia ( Penerbit UGM 1972).
  6. Drs. J. Hazeveld, Hilversum, Belanda. (ex SAA, wawancara)

Di ambil dari website : http://apotekputer.com

Jumat, 06 Maret 2009

PERSYARATAN PENGURUSAN SIKAA, SIAA dan SYARAT UJI KOMPETENSI

Persyaratan dalam pengurusan SIKAA :
Semua berkas persyaratan dimasukan dalam Stofmap warna Hijau
dengan isi berkas nya :

  1. Mengisi formulir Permohonan untuk BPPT, dapat diambil atau diminta pada saat mengambil SIAA dan surat Rekomendasi.
  2. Foto copy ijazah Asisten Apoteker dilegalisir 1 (satu) lembar dan Fotocopy SIAA 1 (satu) lembar (yang di Foto copy IJAZAH jangan IJAB-ZAH ok...).
  3. Pas Foto dengan memakai seragam PAFI ukuran 4 x 6 cm (ingat centi meter bukan METER) sebanyak 2 (dua) lembar.
  4. Surat Keterangan Sehat dari dokter pemerintah (asli) (ingat dokter beneran jangan dokter cinta), tercantum golongan darah & tidak buta warna (soalnya kalau lihat duit nanti sama saja dong kalau buta warna).
  5. Surat Rekomendasi dari PAFI (ingat surat rekomendasi dari PAFI jangan dari Persatuan Pedagang dan Jasa Pasar).
  6. Surat Keterangan dari Tempat Kerja (jangan dari Ketua RT, entar repot pak RT-nya, SUDAH Ngurusi BLT ditambah ngurusi AA lagi khan jadi repot tuh.... ).
  7. Bagi yang akan berpindah tempat kerja SIKAA asli disertakan.
Nah itulah syarat-syarat dalam mengurus SIKAA, kalau kurang jelas silahkan bertanya pada tetangganya yang tahu... jangan pada RUMPUT YANG BERGOYANG.

Persyaratan Untuk Pendaftaran UJI KOMPETENSI.
Syarat pendaftaran dengan mengumpulkan 2 (dua) bendel arsip.
I. Persyaratan SIAA di dalam MAP Biru (tahu khan warna biru..)
isi map dengan berkas sebagai berikut (jangan diisi Jajan Pasar Ya.... ).
  1. Foto copy ijazah Asisten Apoteker dilegalisir 1 (satu) lembar dan Fotocopy SIAA 1 (satu) lembar (yang di Foto copy IJAZAH jangan IJAB-ZAH ok...).
  2. Fotocopy KTP 1 (lembar).
  3. Pas Foto dengan memakai seragam PAFI ukuran 4 x 6 cm (ingat centi meter bukan METER) sebanyak 4 (empat) lembar.
  4. Surat Keterangan Sehat dari dokter pemerintah (asli), tercantum golongan darah & tidak buta warna (saya kok jadi bingung buanyak banget ya... surat dokternya).
  5. Surat Permohonan Registrasi.
Nah itu yang dimasukan kedalam Map warna Biru.

II. Syarat Uji Kompetensi (UK) dimasukan dalam amplop coklat (hal ini karena yang dijual di toko amplopnya yang besar hanya warna coklat coba ada warna pink nanti tak ganti warna pink) :
  1. Foto copy ijazah Asisten Apoteker dilegalisir 1 (satu) lembar dan Fotocopy SIAA 2 (dua) lembar.
  2. Foto copy KTP dan KTA PAFI masing-masing 2 (dua) lembar. (jangan banyak-2 cukup 2 saja) kayak program KB, 2 saja laki-laki atau perempuan sama saja).
  3. Foto copy SIK atau SIAA, 2 (dua) lembar.
  4. Pas Foto ukuran 3x4 (dan ingat lagi jangan Meter tapi Centimeter) dengan memakai seragam Kebanggaan kita dung.... ).
  5. Foto copy Surat Keterangan Sehat dari dokter umum pemerintah (nah... ini baru Fotocopy, kalau suruh asli lagi ya....... ).
  6. Dan ini YANG PALING PENTING DAN UTAMA JANGAN LUPA BAYARNYA Rp. 150.000,- (dalam Rupiah tidak dollar amerika atau Euro) dan yang pasti tidak boleh ditawar sudah harga pas banget.
  7. Mengisi Formulir permohonan Uji Kompetensi (jangan formulir BLT lho... ya... ).
  8. Pada saat pelaksanaan UK bagi peserta yang sudah mempunyai seragam PAFI harap dipakai (kapan lagi kita pakai seragam PAFI kalau nggak pas acara resmi PAFI, entar kalau kita pakai kondangan khan lucu. dan Bagi yang belum punya seragam PAFI jangan berkecil hati boleh pakai Baju Apa saja yang penting Rapi dan Sopan. Jangan pakai SWIMSUITE ya....
Nah itu persyaratan kalau mau Uji Kompetensi.

Rekan-rekan sejawat itulah persyaratan administratif dari ASISTEN APOTEKER. Asyik khaa..n
Selamat Berjuang rekan-rekan sejawat... hadapi segala rintangan yang ada di depan-mu, keberhasilan akan menunggumu, kalau nggak sekarang besok, kalau nggak besok, besoknya lagi, lagi, lagi... lagi... lagi dan lagi terus... terus... dan terus.....

PENGUMUMAN UJI KOMPETENSI PERIODE IV DI PAFI CABANG KOTA SEMARANG

Dalam rangka sosialisasi Uji Kompetensi bagi Asisten Apoteker, untuk rekan-rekan sejawat Asisten apoteker Cabang Kota Semarang yang Surat Ijin Asisten Apoteker (SIAA) sudah habis masa berlakunya dan akan membuat SIKAA yang baru dapat mengikuti Uji Kompetensi periode IV dengan ketentuan sebagai berikut :
1. Waktu Pendaftaran UK : 28 Januari - 16 Februari 2009.
2. Waktu Pelaksanaan UK : 22 Maret 2009.
3. Waktu Pelaksanaan Try Out UK : 15 Maret 2009.
4. Tempat Pelaksanaan UK : Di SMF Nusaputra.
5. Biaya UK : Rp. 150.000,-
6. Biaya Try Out : Rp. 20.000,-
7. Biaya Remidi UK : Rp. 82.500,-
demikian pengumuman dari PAFI Cabang Kota Semarang.

PENGUMUMAN DARI PAFI CABANG KOTA SEMARANG.

  1. Bagi peserta UK periode II pada tanggal 24 Agustus 2008, SIAA sudah dapat diambil sendiri-sendiri oleh yang berkepentingan (jangan dititipkan sama penjual sayur depan rumah entar malah dibuat bungkus belanjaan), dan diambil di sekretariat SMK NUSAPUTERA 2 Jl. Medoho III/2 dengan Ibu. Rini, Ibu Suwarni, Ibu Marsela atau Ibu Linda.
  2. Dimohon kepada rekan sejawat yang mendaftar UK syarat harus sudah lengkap.
  3. Pengurus PAFI hanya melayani anggotanya yang sudah mempunyai KTA, dan waktu pelayanan pukul 09.00 - 12.00 WIB.
  4. Bagi rekan-rekan AA yang membutuhkan lowongan pekerjaan hubungi sekretariat SMK NUSAPUTERA 2, setelah mencari di iklan kecik lowongan, kami siap membantu anda walaupun dengan DO'A dan rasa prihatin yang mendalam kenapa bisa menganggur.

Kamis, 05 Maret 2009

PEMBERITAHUAN BAGI PARA ANGGOTA PAFI DAERAH JAWA TENGAH

Kepada segenap para Anggota Persatuan Ahli Farmasi Indonesia Daerah Jawa Tengah.
Kami Pengurus Daerah PAFI Daerah Jawa Tengah akan merencanakan membuat Website PAFI Daerah Jawa Tengah, dan sebagai awal permulaan sebelum memiliki Website, kami lakukan percobaan dengan membuat Blog untuk melihat keinginan dan kemauan dari segenap Anggota PAFI Daerah Jawa tengah.
Didalam blog ini kami menginginkan kritik dan saran dari segenap anggota PAFI Daerah Jawa Tengah, sehingga nantinya kami para pengurus daerah dapat menentukan langkah selanjutnya.
Adapun kritik dan saran dapat di alamatkan ke alamat email

pafijateng@gmail.com


Juga para anggota apabila mempunyai bahan untuk dimasukan, misal pengumuman dan lain-lain ke dalam blog ini dapat dikirimkan ke alamat seperti tersebut diatas
.